
Ketua Tim Pembina Posyandu Sultra Kunjungi Koltim, Sosialisasikan Standar Pelayanan Minimal Posyandu
Kolaka Timur — Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Nyonya Arinta Nila Hapsari Andi Sumangerukka, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kolaka Timur pada Sabtu, 24 Mei 2025. Kunjungan ini bertujuan untuk melakukan sosialisasi, bimbingan, dan pembinaan terhadap posyandu terkait penerapan enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang menjadi pedoman nasional dalam penyelenggaraan pelayanan dasar masyarakat, khususnya di bidang kesehatan keluarga dan anak.
Dalam agenda kunjungannya, Nyonya Arinta menyambangi dua posyandu yang berada di Kecamatan Tirawuta, yakni Posyandu Mekar Desa Tasahea dan Posyandu Kelurahan Rababu. Kehadirannya disambut hangat oleh jajaran Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur dan para kader posyandu yang antusias mengikuti kegiatan pembinaan dan pendampingan langsung tersebut.
Turut mendampingi dalam kegiatan ini, Bupati Kolaka Timur, Abd Azis, SH, MH, dan Ketua Tim Penggerak Posyandu Koltim, Hartini Azis, AMa, yang juga aktif dalam mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar melalui kegiatan posyandu.
Dalam sambutannya di hadapan para kader dan pengelola posyandu, Nyonya Arinta menegaskan pentingnya implementasi enam bidang SPM dalam operasional posyandu. Enam bidang tersebut meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak, gizi, imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit, kesehatan lingkungan, serta kesehatan reproduksi remaja. Menurutnya, posyandu harus mampu bertransformasi menjadi ujung tombak pelayanan yang berkualitas dan terintegrasi dengan program-program kesehatan nasional maupun daerah.
“Kita ingin memastikan bahwa setiap posyandu di Sulawesi Tenggara, termasuk di Kolaka Timur, mampu menjalankan fungsi-fungsinya secara optimal sesuai dengan standar pelayanan minimal. Ini bukan hanya soal teknis pelayanan, tapi bagaimana kita memastikan seluruh lapisan masyarakat, terutama ibu dan anak, mendapatkan haknya atas layanan kesehatan dasar,” ujar Nyonya Arinta.
Ia juga memberikan apresiasi atas semangat para kader posyandu di Koltim yang tetap aktif dan konsisten menjalankan kegiatan posyandu, meskipun dengan berbagai keterbatasan sarana dan prasarana. Dalam kesempatan tersebut, ia turut berdialog langsung dengan kader, meninjau fasilitas posyandu, serta memberikan motivasi dan arahan agar posyandu dapat semakin mandiri dan profesional dalam menjalankan perannya.
Sementara itu, Bupati Kolaka Timur, Abd Azis, menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan dan perhatian dari Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Sultra. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Koltim akan terus mendukung penguatan posyandu, baik dari sisi kebijakan, anggaran, maupun peningkatan kapasitas kader.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Ibu Arinta di Kolaka Timur. Ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk terus mendorong peningkatan layanan posyandu, sebagai bagian penting dari strategi pembangunan kesehatan masyarakat. Kami menyadari, posyandu adalah garda terdepan pelayanan kesehatan berbasis komunitas,” tutur Bupati.
Di sisi lain, Ketua TP Posyandu Koltim, Hartini Azis, menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan pembinaan berkelanjutan kepada seluruh posyandu di Kolaka Timur. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara kader, pemerintah desa dan kelurahan, serta dinas kesehatan agar program posyandu berjalan efektif dan terarah.
Kunjungan kerja ini diakhiri dengan sesi foto bersama, serta penyerahan bantuan simbolis untuk kader dan pengelola posyandu sebagai bentuk dukungan moral dan materiil atas dedikasi mereka di lapangan. Para kader menyambut kegiatan ini dengan penuh semangat, dan berharap adanya kunjungan serupa dapat dilakukan secara rutin guna meningkatkan kapasitas serta motivasi mereka dalam melayani masyarakat.
Kehadiran Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi Sultra ini menjadi bukti nyata bahwa keberadaan posyandu sebagai bagian dari sistem pelayanan kesehatan dasar diakui dan terus diperkuat oleh berbagai elemen pemerintahan. Harapannya, posyandu dapat semakin profesional, berkelanjutan, dan berdampak nyata bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan dan pelosok.