Koltim Ramadhan Eco Festival (KREF) 2025 Resmi Ditutup
3 mins read

Koltim Ramadhan Eco Festival (KREF) 2025 Resmi Ditutup

Kolaka Timur, 20 Maret 2025 – Setelah berlangsung selama 14 hari, Koltim Ramadhan Eco Festival (KREF) 2025 resmi ditutup pada Kamis, 20 Maret 2025. Penutupan kegiatan dilaksanakan secara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kolaka Timur, Andi Muhammad Iqbal Tongasa, S.STP., dan dihadiri oleh jajaran pejabat daerah, pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM), serta masyarakat dari berbagai kalangan.

Kegiatan yang dimulai sejak tanggal 7 Maret hingga 20 Maret 2025 ini merupakan salah satu program unggulan selama bulan suci Ramadhan di Kolaka Timur. KREF mengusung semangat kolaborasi antara pelestarian lingkungan, promosi ekonomi lokal, dan penguatan nilai-nilai sosial keagamaan melalui berbagai kegiatan yang edukatif dan inspiratif.

Dalam sambutannya, Sekda Koltim, Andi Muhammad Iqbal Tongasa, menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia pelaksana, pelaku UMKM, seniman lokal, serta masyarakat yang telah berpartisipasi aktif dalam menyukseskan acara ini. Ia menyatakan bahwa KREF 2025 telah berhasil menjadi ruang kreatif sekaligus ajang promosi yang efektif bagi potensi lokal Kolaka Timur.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi hiburan selama bulan Ramadhan, tetapi juga menjadi media edukasi lingkungan, promosi produk lokal, dan mempererat tali silaturahmi antarmasyarakat. Ini adalah wujud dari semangat kebersamaan dan kecintaan kita terhadap daerah,” ujar Sekda Koltim dalam penutupan acara.

KREF 2025 menghadirkan berbagai aktivitas menarik, mulai dari pameran produk UMKM, pertunjukan seni dan budaya Islami, hingga berbagai perlombaan bernuansa religi dan lingkungan seperti lomba adzan, lomba dai cilik, lomba daur ulang sampah, serta edukasi pengelolaan limbah rumah tangga. Tak hanya itu, kegiatan juga diisi dengan edukasi pemilahan sampah, bazar ramadhan berbasis eco-friendly, dan gerakan pengurangan penggunaan plastik.

Antusiasme masyarakat sangat tinggi terlihat dari padatnya pengunjung setiap malam. Warga dari berbagai kecamatan di Kolaka Timur datang bersama keluarga untuk menyaksikan pertunjukan seni, mencicipi aneka kuliner khas, serta berbelanja produk UMKM lokal. Selain sebagai bentuk hiburan, hal ini turut memberikan dampak nyata terhadap peningkatan ekonomi masyarakat, terutama para pelaku usaha kecil.

Ketua pelaksana KREF 2025 menyebutkan bahwa lebih dari 70 pelaku UMKM ikut serta dalam pameran kali ini, dengan jumlah transaksi yang menunjukkan tren positif dibanding tahun sebelumnya. Produk-produk unggulan seperti kerajinan tangan, makanan olahan lokal, pakaian muslim, serta produk ramah lingkungan menjadi favorit pengunjung.

Penutupan acara ditandai dengan penampilan seni Islami dari para pelajar lokal, serta pemberian penghargaan kepada pelaku UMKM dan komunitas yang aktif dalam kampanye lingkungan selama festival berlangsung. Suasana penutupan berlangsung meriah namun penuh khidmat, mencerminkan semangat kebersamaan yang menjadi ruh utama dari festival ini.

Wakil Ketua DPRD Kolaka Timur yang turut hadir dalam penutupan juga mengapresiasi pemerintah daerah karena mampu menghadirkan kegiatan yang tidak hanya meriah secara seremonial, tetapi juga membawa dampak nyata bagi masyarakat. Ia berharap kolaborasi lintas sektor seperti ini bisa terus diperkuat dalam penyelenggaraan festival di tahun-tahun berikutnya.

Menutup acara, Sekda Koltim menyampaikan harapan agar KREF bisa terus menjadi agenda tahunan yang ditingkatkan baik dari sisi kualitas maupun jangkauan. “Semoga tahun depan dan seterusnya kegiatan KREF ini tetap bisa kita laksanakan dengan lebih baik dan lebih meriah lagi. Bukan hanya sebagai ajang hiburan, tapi sebagai media edukasi dan pemberdayaan masyarakat Kolaka Timur,” pungkasnya.

Dengan berakhirnya KREF 2025, Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung kegiatan-kegiatan yang menggabungkan nilai religius, pelestarian lingkungan, dan penguatan ekonomi kerakyatan. Semoga semangat yang dihadirkan selama festival ini dapat terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat, tidak hanya di bulan Ramadhan, tetapi sepanjang waktu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *